Sukses Graduasi 7.221 KPM, Mensos Kuatkan Tekad KPM untuk Mandiri dan Disiplin

Sukses Graduasi 7.221 KPM, Mensos Kuatkan Tekad KPM untuk Mandiri dan Disiplin
Penulis :
Dian Catur Prasetyaningtyas Kurniawati
Penerjemah :
Laili Hariroh
Editor :
Karlina Irsalyana

JAKARTA (8 Maret 2024) – Menteri Sosial Tri Rismaharini tampak sumringah saat ungkapkan sebanyak 7.221 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) telah berhasil graduasi dari program bansos pada acara Graduasi Penerima Manfaat Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) di Gedung Aneka Bhakti, Jumat (8/3). Pada bulan Februari saja, ada 3.449 KPM yang telah berhasil graduasi. 

“Pada hari ini, kita menggraduasi. Mereka (KPM) keluar dari penerima bansos, sebanyak 3.449 KPM. Ini bulan Februari. Bulan Januari Kemarin 3.772 KPM. Totalnya 7.221 KPM,” ungkap Mensos Risma.

Mensos mengungkapkan bahwa target graduasi tahun ini cukup besar, yaitu 100.000 KPM. Oleh karena itu, Kementerian Sosial terus mengejar target tersebut dengan mengupayakan berbagai hal untuk memberdayakan KPM dan meningkatkan nilai jual produk mereka. Dengan bertambahnya nilai jual, diharapkan KPM bisa berpenghasilan lebih dari Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), dan dinyatakan layak untuk graduasi bansos.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk peningkatan nilai jual ini adalah melalui program Tata Rupa Nusantara. Dengan Tata Rupa Nusantara, KPM dibantu agar produknya dikemas lebih cantik dan higienis dengan branding yang lebih menarik. Pengemasan yang lebih apik ini dapat menaikkan nilai jual produk secara signifikan. Kemensos tidak sendirian dalam menjalankan program Tata Rupa. Banyak mahasiswa dari berbagai universitas yang terlibat secara cuma-cuma yang siap sedia membantu KPM.

Pada kesempatan ini juga, Mensos menyerahkan penghargaan kepada para mahasiswa dan pihak universitas yang secara tulus mengabdikan diri mereka untuk membantu masyarakat. Para mahasiswa itu antara lain berasal dari LSPR Communication and Business Institute, Politeknik LP3I, Raffles College, Universitas Esa Unggul, Universitas Kalbis, Universitas Paramadina, Universitas Pelita Harapan dan Universitas Persada Indonesia YAI.

Akan tetapi, kemasan dan branding bukanlah satu-satunya hal yang harus diperhatikan dalam upaya graduasi. Mensos menekankan, modal utama yang harus dimiliki oleh KPM ialah tekad dan kemauan untuk menjadi lebih baik. Mensos mencontohkan KPM Temanggung sebagai wujud kuatnya tekad para KPM untuk memperbaiki hidup mereka. Secara teori, jumlah KPM graduasi harusnya tidak begitu besar mengingat Temanggung adalah kabupaten dengan penduduk sekitar 800.000 jiwa. Akan tetapi, pada graduasi bulan Februari ini, jumlah KPM graduasi dari Temanggung melebihi area lainnya.

“Harusnya, Temanggung itu jumlah graduasinya lebih kecil dari Jakarta karena jumlah penduduknya lebih kecil. Tapi kenapa Temanggung lebih besar? Itu karena kemauan untuk keluar, kemauan untuk ingin maju, kemauan untuk memerdekakan dirinya untuk tidak tergantung pada siapa pun,” ujar Mensos mengapresiasi para KPM yang bertekad kuat untuk mandiri.

Mensos juga ingatkan KPM yang berhasil graduasi untuk tetap disiplin dalam mengatur keuangan mereka. Mensos kerap menemukan kasus di mana keuangan bisnis dan keuangan rumah tangga KPM masih tercampur, sehingga mereka tidak mengetahui pertumbuhan ekonomi mereka, dan tak bisa mengembangkan usahanya. Untuk itulah, Kementerian Sosial tetap melaksanakan berbagai macam pelatihan literasi keuangan bagi para KPM sehingga mereka bisa menerapkan pembukuan sederhana bagi bisnisnya.
Bagikan :