JAKARTA (28 April 2025) – Kebaya Nusantara masih menjadi pilihan para perempuan Indonesia. Bahkan istri Menteri Sosial RI Fatma Saifullah Yusuf beserta istri Wakil Menteri Sosial RI Intan Nurul Fadilah Agus Jabo percaya diri berkebaya di atas panggung catwalk.
Kebaya yang dipilih oleh Penasehat I Darma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Penasehat II DWP Kemensos tersebut karya desainer Putri Pare Setiawati. Kepercayaan diri serta keanggunan kedua istri pejabat negara tersebut semakin terpancar di tengah ratusan orang yang memadati Aula Nusantara Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jumat (25/4/2025).
“Hari ini kita merayakan bukan hanya simbol kebanggaan budaya (kebaya), tapi juga sebagai penghormatan atas semangat dan perjuangan R.A. Kartini yang telah membuka jalan bagi perempuan untuk berdiri tegak,” ujar Ayu Heni Rosan, Penasehat DWP Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM saat membuka acara “Celebrating Indonesia Heritage: Women in Kebaya”.
Tampilnya para perempuan berpengaruh di beberapa sektor, dinilainya untuk merayakan perempuan Indonesia yang berdaya dan berbudaya. Perempuan Indonesia, sebut Ayu, kini tampil dalam berbagai peran, tidak hanya sebagai ibu dan istri, tetapi juga pemimpin, profesional, pengusaha, hingga advokat.
“Kita tidak harus memilih antara ranah publik atau domestik. Kita bisa menjadi kuat di keduanya,” lanjut istri dari Menteri Investasi dan Hilirasi/BKPM tersebut.
Sejumlah tokoh perempuan yang memperagakan kebaya nampak Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Indonesia Isyana Bagoes Oka, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia Veronica Tan, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia Irene Umar, Wakil Menteri Pariwisata Indonesia Ni Luh Puspa, dan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri.
Selain itu, peragaan busana kebaya oleh istri duta besar dari berbagai negara sahabat di antaranya, istri Duta Besar Armenia Anna Hasmikyan, istri Duta Besar Austria Theresa Loidl, istri Duta Besar Kazakhtan Albina Abdykarimova, istri Duta Besar Kerajaan Jordania Abdelkarim Sahrer dan istri Duta Besar Spanyol Caminada Diaz memeriahkan suasana.
Sebagai bintang tamu, Fatma Saifullah Yusuf juga turut memperagakan kebaya Putri Pare Setiawati bersama Tina Astari Manan isteri Menteri UMKM, Nani Hadi Tjahjanto Ketua Umum Kowani, Dewi Motik Pramono, Nunun Daradjatun isteri mantan Wakapolri
Aktris senior Christine Hakim ikut membacakan monolog dari surat R.A. Kartini kepada E.H. Zeehandelaar. Pesan Kartini tentang kesadaran, luka, dan harapan menggema di seluruh ruangan, memantik refleksi tentang perjuangan emansipasi perempuan.
Tak ketinggalan, Putri Ariani, penyanyi muda tunanetra yang telah mendunia, menambah kekuatan emosional lewat lagu “Wanita Hebat”. Lagu ini menggambarkan ketangguhan cinta seorang ibu yang menjadi fondasi karakter perempuan Indonesia.
Acara ini dihadiri para tokoh nasional, korps diplomatik, hingga pegiat budaya. Semua bersatu dalam pesan yang sama : perempuan Indonesia kuat karena akarnya dalam tradisi, dan ketangguhan wanita Indonesia menghadapi berbagai tantangan.
Kegiatan semacam ini juga menjadi momen mempererat hubungan diplomasi melalui budaya, serta mencerminkan peran perempuan di dalamnya. “Acara yang di gagas oleh Ibu Ayu Heni Rosan ini sangat bagus, dan mengingat beliau pernah menjabat sebagai ketua DWP di Washington DC, maka pagelaran seperti ini dapat menjadi ajang silaturahmi dan mempererat hubungan diplomatik melalui budaya antara Indonesia dan negara sahabat, tentu saya bangga dapat menjadi bagian dari momen ini,” ujar Fatma
Lebih dari sekadar peragaan busana, “Celebrating Indonesia Heritage: Women in Kebaya” menjadi cermin ketika perempuan melangkah dengan warisan budaya dan cita-citanya, maka bangsa ini bergerak menuju masa depan yang berakar pada kekuatan tradisi dan semangat emansipasi.