Mendapat Rumah dari Mensos Risma, Petani Merasa Bak Mimpi
13-06-2024
Penulis
Dhea Ayu Farahdilla
Penerjemah
Rizka Surya Ananda/Karlina Irsalyana
BARITO KUALA (12 Juni 2024)
- Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan satu unit rumah melalui
program Rumah Sejahtera Terpadu (RST) di Desa Sungai Pitung Kecamatan
Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. RST tersebut
diberikan kepada Bahruddin (46) yang sehari-hari bekerja sebagai petani
penggarap sawah milik orang lain.
“Terima kasih Bu Menteri.
Saya seperti mimpi, mendapatkan rumah bagus seperti ini,” kata Bahruddin
di hadapan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang mengunjungi rumahnya,
Selasa (11/6). Bahrudin tidak menyangka karena rumah sebelumnya sangat
sederhana, bahkan tak layak huni. Rumah yang ditempati selama 20 tahun
terakhir tersebut berupa bangunan panggung yang berdiri di atas rawa.
Dindingnya terbuat dari kayu sedangkan atapnya dari daun rumbia yang
sering bocor saat hujan. Tak ada perlengkapan apapun di rumah tersebut,
kecuali peralatan masak dan pakaian.
Saat melihat rumah yang
baru dibangun, Mensos Risma berdialog akrab dengan Bahrudin dan
istrinya, Ny. Solatiah. Mensos Risma juga mengajak Bahruddin dan
istrinya mulai usaha beternak bebek untuk menambah penghasilan keluarga.
“Nanti telurnya bisa dijual sehingga menambah pendapatan,” kata Mensos
Risma yang disetujui Bahruddin dan istrinya. Bukan cuma setuju, tetapi
sangat senang karena beternak bebek menjadi impiannya sejak lama namun
terkendala karena tidak memiliki modal.
“Saya bersyukur dan
sangat berterima kasih karena banyak dibantu Ibu Menteri,” kata Ny.
Solatiah di hadapan Mensos Risma. Apalagi selain bantuan rumah dan
beternak bebek, Kemensos juga menyediakan instalasi pengolahan air
bersih berkapasitas 300 liter serta mesin pengolah air siap minum yang
bisa digunakan bersama-sama dengan warga sekitar yang juga mengalami
kesulitan air bersih. Selama ini untuk mendapatkan air bersih, Ny.
Solatiah dan warga sekitar harus membeli dengan harga Rp 3.000 per
jeriken isi 20 liter. Jika tidak mempunyai uang, maka warga mengolah air
sungai yang diberi tawas sehingga agak jernih namun berbahaya jika
dikonsumsi.
Pada kesempatan tersebut, selain memberikan rumah
sejahtera terpadu, instalasi pengolahan air bersih dan usaha beternak
bebek, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi
Sosial (ATENSI) berupa kasur, bantal guling, kipas angin, lemari,
kompor gas, sofa, meja dapur dan kelengkapan kamar mandi. Bahkan untuk
penerangan di rumah, Kemensos memasang solar home system atau listrik
tenaga surya untuk rumah tangga berkapasitas masing-masing 500 watt dan
100 watt. “Terima kasih Bu Menteri. Semoga Allah membalas segala
kebaikan Ibu,” kata Ny. Solatiah ketika Mensos Risma berpamitan,
meninggalkan rumahnya.
“Terima kasih Bu Menteri. Saya seperti mimpi, mendapatkan rumah bagus seperti ini,” kata Bahruddin di hadapan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang mengunjungi rumahnya, Selasa (11/6). Bahrudin tidak menyangka karena rumah sebelumnya sangat sederhana, bahkan tak layak huni. Rumah yang ditempati selama 20 tahun terakhir tersebut berupa bangunan panggung yang berdiri di atas rawa. Dindingnya terbuat dari kayu sedangkan atapnya dari daun rumbia yang sering bocor saat hujan. Tak ada perlengkapan apapun di rumah tersebut, kecuali peralatan masak dan pakaian.
Saat melihat rumah yang baru dibangun, Mensos Risma berdialog akrab dengan Bahrudin dan istrinya, Ny. Solatiah. Mensos Risma juga mengajak Bahruddin dan istrinya mulai usaha beternak bebek untuk menambah penghasilan keluarga. “Nanti telurnya bisa dijual sehingga menambah pendapatan,” kata Mensos Risma yang disetujui Bahruddin dan istrinya. Bukan cuma setuju, tetapi sangat senang karena beternak bebek menjadi impiannya sejak lama namun terkendala karena tidak memiliki modal.
“Saya bersyukur dan sangat berterima kasih karena banyak dibantu Ibu Menteri,” kata Ny. Solatiah di hadapan Mensos Risma. Apalagi selain bantuan rumah dan beternak bebek, Kemensos juga menyediakan instalasi pengolahan air bersih berkapasitas 300 liter serta mesin pengolah air siap minum yang bisa digunakan bersama-sama dengan warga sekitar yang juga mengalami kesulitan air bersih. Selama ini untuk mendapatkan air bersih, Ny. Solatiah dan warga sekitar harus membeli dengan harga Rp 3.000 per jeriken isi 20 liter. Jika tidak mempunyai uang, maka warga mengolah air sungai yang diberi tawas sehingga agak jernih namun berbahaya jika dikonsumsi.
Pada kesempatan tersebut, selain memberikan rumah sejahtera terpadu, instalasi pengolahan air bersih dan usaha beternak bebek, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa kasur, bantal guling, kipas angin, lemari, kompor gas, sofa, meja dapur dan kelengkapan kamar mandi. Bahkan untuk penerangan di rumah, Kemensos memasang solar home system atau listrik tenaga surya untuk rumah tangga berkapasitas masing-masing 500 watt dan 100 watt. “Terima kasih Bu Menteri. Semoga Allah membalas segala kebaikan Ibu,” kata Ny. Solatiah ketika Mensos Risma berpamitan, meninggalkan rumahnya.