JAKARTA (18 Maret 2025) – Kementerian Sosial segera menyalurkan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia yang tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa bumi mengguncang Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada Senin (18/3/2025) pagi. Santunan juga diberikan kepada korban luka-luka.

“Kami turut berduka cita atas meninggalnya seorang warga di Tapanuli Utara. Tentunya, santunan yang akan diberikan nanti bukan untuk menggantikan nyawa, tetapi sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam memberikan bantuan kepada keluarga korban,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam keterangan yang diterima pada Senin (18/3/2025).

Gempa berkekuatan 5,5 magnitudo dengan kedalaman 10 Km yang mengguncang Tapanuli Utara pada Senin (18/3/2025), mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan satu orang mengalami luka sedang. Kemensos akan menyalurkan santunan senilai Rp15 juta kepada ahli waris korban meninggal dan Rp5 juta kepada korban luka.

Meski tidak berpotensi tsunami, gempa menyebabkan dua unit rumah mengalami rusak berat dan satu sekolah dasar terdampak. Selain itu, Jalan Lintas Pahae-Tarutung tertutup material longsor akibat gempa yang berpusat 17 km dari Tapanuli Utara. “Kemensos melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) telah melakukan asesmen dan kaji cepat di lokasi terdampak,” ujar Gus Ipul.

Selain melakukan asesmen, Tagana juga membantu proses evakuasi korban meninggal dan korban luka ke puskesmas terdekat. Untuk penanganan lebih lanjut, Kemensos terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait.

Sementara itu, pada waktu yang hampir bersamaan, Senin (18/3/2025), gempa magnitudo 5,6 juga terjadi di Mandailing Natal. Namun, tidak ada korban jiwa maupun kerusakan bangunan.

“Kami juga menerima laporan dari Tagana Mandailing Natal. Situasi pascagempa aman dan kondusif, serta belum ada laporan mengenai kerusakan, korban jiwa, maupun korban luka,” kata Gus Ipul.

Dalam kesempatan ini Gus Ipul mengimbau seluruh masyarakat untuk siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem. "Hari ini semua siaga, pemerintah secara keseluruhan siap. Kita harus waspada, mengajak masyarakat juga waspada. Situasi kita memang sedang musim hujan dan kadang-kadang perubahan cepat. Kita harapkan masyarakat waspada," katanya. 

Mengenai wilayah yang rentan terhadap bencana, Gus Ipul menjelaskan pemetaan sudah dilakukan. BMKG telah memberikan data daerah rawan, dan berdasarkan peta tersebut, Kementerian Sosial menyiapkan lumbung-lumbung sosial.

"Daerah yang rawan bencana itu di sekitar aliran sungai, tebing yang rawan longsor. Sudah ada petanya, BMKG memiliki, kami juga diberi. Berdasarkan pemetaan itulah kami bikin lumbung sosial," jelasnya. 

Ia juga memastikan anggaran untuk bantuan sosial tetap aman dan siap digunakan saat diperlukan. "Kami punya anggaran bansos adaptif, itu kita ada," pungkasnya.