Maros (17 Februari 2025) – Kementerian Sosial RI (Kemensos) bergerak cepat untuk menangani bencana, salah satunya banjir besar di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Sebagai langkah darurat, Kemensos menyalurkan bantuan logistik senilai Rp. 73.930.500 yang terdiri dari 30 paket family kit, 30 lembar selimut, 300 paket makanan siap saji, 1.000 kilogram beras, 20 unit kasur, dan 30 paket perlengkapan anak-anak (kids ware).
“Kami telah melakukan penanganan darurat dengan menyalurkan bantuan logistik dan mendirikan dapur umum di titik pengungsian. Selain itu, kami juga melakukan tracing ahli waris korban meninggal dunia untuk memastikan penyaluran santunan bagi keluarga yang ditinggalkan. Tiga keluarga yang terkena dampak kehilangan telah menerima santunan duka senilai Rp 45 juta,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Senin (17/2/2025).
Kemensos juga mendirikan dapur umum di posko induk pengungsian. Sebagai tambahan, Kemensos memberikan 500 paket sembako senilai Rp100 juta kepada korban terdampak banjir untuk meringankan beban mereka.
Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos Masyrani Mansyur mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana susulan dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan. Kemensos akan terus mengevaluasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan penanganan bencana berjalan efektif, serta membantu pemulihan bagi warga terdampak. Banjir di area Maros berdampak pada 178.083 jiwa dengan tiga korban jiwa.
Pemerintah Kabupaten Maros telah menetapkan Status Tanggap Darurat melalui SK No. 1433/KPTS/360/XII/2024 yang berlaku selama 90 hari, mulai 21 Desember 2024 hingga 21 Maret 2025.
Meskipun sebagian besar daerah yang terdampak banjir sudah mulai surut, beberapa titik masih tergenang, dan pembersihan sisa material banjir terus dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD Kabupaten Maros, Dinas Sosial, Tagana, serta instansi terkait lainnya.