JAKARTA (15 Maret 2025) - Kementerian Sosial RI melalui Dinas Sosial dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) bergerak cepat menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Kamis (13/3/2025). Bencana ini terjadi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut pada malam sebelumnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, enam kecamatan terdampak bencana ini. Banjir melanda Kecamatan Angkola Muaratais, Batang Angkola, dan Sayur Matinggi akibat luapan Sungai Batang Angkola. Sementara tanah longsor terjadi di Kecamatan Angkola Timur, Angkola Barat, dan Sipirok. Sebanyak 204 KK atau 816 jiwa terdampak, dengan 12 unit rumah mengalami kerusakan serta satu jembatan rusak. Selain itu, sekitar 400 hektare sawah terendam banjir. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat kejadian ini.
Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Masryani Mansyur, mengatakan Dinsos dan Tagana setempat telah melakukan evakuasi korban bencana ke lokasi yang lebih aman. "Dapur umum, posko pengungsian, dan posko kesehatan telah didirikan di Desa Bange, Kecamatan Sayur Matinggi untuk membantu para penyintas bencana," ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak, Kemensos telah menyalurkan bantuan dari gudang Sentra Insyaf Medan. Bantuan terdiri dari makanan siap saji 500 paket, makanan anak 320 paket, Kids Ware 100 paket, Family Kit 100 paket, selimut 100 lembar, kasur 100 lembar, serta tenda gulung 100 lembar. Selain itu, air bersih juga telah didistribusikan ke wilayah terdampak.
Masryani menambahkan kondisi di beberapa titik banjir mulai surut, sehingga warga sudah mulai membersihkan rumah. Sementara itu, warga yang rumahnya mengalami kerusakan masih mengungsi di rumah kerabat. Selain bantuan dari Kemensos, PT. AR Martabe Gold Mine juga telah menyalurkan 2.500 paket sembako untuk membantu para korban bencana. "Dinas Sosial setempat juga telah menyalurkan dana santunan kepada keluarga yang rumahnya mengalami kerusakan," ujar Masryani.
Hingga saat ini, Pemda setempat belum menetapkan status darurat bencana. Namun koordinasi antara berbagai pihak terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan warga terdampak terpenuhi. Kemensos terus memantau perkembangan di lapangan dan siap memberikan dukungan tambahan jika dibutuhkan.