Jakarta (17 Februari 2025) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengajak Bupati Mesuji terpilih Elfianah bekerjasama mengatasi kemiskinan. Ia menyebutkan saat ini pemerintah pusat maupun daerah harus bekerja berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). "Data dari pusat semua, yang menentukan Badan Pusat Statistik (BPS), Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) melebur di sini," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya, Senin (17/2/2025).

Gus Ipul mengatakan nama-nama masyarakat yang masuk ke dalam kategori rentan, miskin, hingga miskin ekstrem harus mendapatkan perlindungan dan jaminan sosial. Programnya melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial (Bansos). "Setelah diberi perlindungan sosial bisa diberdayakan," katanya. 

Ia menjelaskan tak semua orang yang miskin bisa langsung diberdayakan. Sebab ada yang harus direhabilitasi lebih dulu. "Rehabilitasi sosial dulu baru diberdayakan, setelah itu harus graduasi, kecuali lansia dan penyandang disabilitas," katanya. Ia menuturkan mereka yang mendapatkan perlindungan sosial hanya dibatasi maksimal lima tahun. Mereka harus diberdayakan dan digraduasi. 

"Data diperbaiki dulu, kita akan ikutkan bupati dan wali kota menentukan langkah atasi kemiskinan. Kita pengen nyambung," katanya.  Gus Ipul mengatakan masyarakat bisa diberdayakan dengan melihat potensi lokal. Ia juga menekankan pentingnya perencanaan. 

"Kelas menengah yang turun ke bawah (menjadi miskin) harus ditutup pintunya lewat pendidikan dan pemberdayaan," katanya. 

Terkait hal ini, Kepala Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Mesuji, Prasetyo Yura Basrianto mengatakan program yang berjalan saat ini di Mesuji ada perlindungan sosial hingga permakanan. Lalu, untuk pengentasan kemiskinan, mereka juga mengajak masyarakat untuk diberdayakan ke dalam kelompok usaha bersama.

"Kami juga berkoordinasi dengan wilayah kerja kami di Sentra Wyata Guna Kementerian Sosial (Kemensos)," katanya.